with :
4 Comments
Mengenang Perjalanan Karier Petinju Muhammad Ali. Lahir 17 Januari 1942 dengan nama Cassius Marcellus Clay Gepen-K Bane, Jr. dari ayah Cassius Marcellus Clay, Sr, seorang pelukis billboard dan rambu lalu lintas dan ibu Odessa Grady Clay.
Pada usia 12 tahun, Clay, jr. melapor kepada polisi bernama Joe Martin, bahwa sepeda BMX barunya dicuri orang.
Kemudian Joe Martin seorang pelatih tinju di Louisville, mengajari Clay kecil cara bertinju agar dapat menghajar si pencuri sepeda. Clay kecil sangat antusias dan penuh semangat berlatih tinju di bawah bimbingan Martin.
Pada tahun 1960 Meraih medali emas kelas berat ringan Olimpiade 1960 di Roma, Italia. Petinju Muhammad Ali asal Amerika Serikat, dalam perjalanan sempat dicekal setelah memutuskan untuk memeluk agama islam.
Pada usia 12 tahun, Clay, jr. melapor kepada polisi bernama Joe Martin, bahwa sepeda BMX barunya dicuri orang.
Kemudian Joe Martin seorang pelatih tinju di Louisville, mengajari Clay kecil cara bertinju agar dapat menghajar si pencuri sepeda. Clay kecil sangat antusias dan penuh semangat berlatih tinju di bawah bimbingan Martin.
Pada tahun 1960 Meraih medali emas kelas berat ringan Olimpiade 1960 di Roma, Italia. Petinju Muhammad Ali asal Amerika Serikat, dalam perjalanan sempat dicekal setelah memutuskan untuk memeluk agama islam.
Petinju Muhammad Ali melakukan debut pada 29 Oktober 1960. Saat itu, petinju ini masih menggunakan nama Cassius Marcellus Clay. Saat itu, Clay berhasil menang angka selama enam ronde atas lawannya Tunney Hunsaker.
Muhammad Ali VS Sonny Liston |
25 Febuari 1964, Clay untuk pertama kali merebut gelar juara kelas berat dunia setelah menang TKO atas Sonny Liston pada ronde ketujuh dari 15 ronde yang direncanakan di Florida, Amerika Serikat. Saat itu, Liston harus mundur dari pertarungan karena mengalami cedera bagian leher.
Setelah mengalahkan Liston di tahun 1964, Clay secara kontroversial mengumumkan agama dan nama barunya bernama Muhammad Ali setelah masuk ke kelompok Nation of Islam. Pada saat itu, perjalanan karier Ali memang sempat stuck.
Setelah menjalani tanding ulang dengan Sonny Liston di tahun 25 Mei 1965, Ali sempat menolak untuk mengikuti wajib militer yang diterapkan oleh Amerika Serikat untuk menghadapi perang Vietnam.
"Saya
tidak ada masalah dengan orang-orang Vietcong, dan tidak ada satupun
orang Vietcong yang memanggilku dengan sebutan Nigger” demikian
ungkapan Ali saat itu.
Akibat
pernyataannya itu, Komisi Tinju sempat melarang Ali untuk bertarung
selama empat tahun di Amerika dan mencabut gelar juara dunia miliknya.
Meski demikian, Ali sempat bertarung mempertahankan gelar juara ke luar
negeri melawan George Chuvalo, Henry Cooper, Brian London dan Karl
Mildenberger.
Tapi
setelah melakukan banding, The Greatest (julukan Ali) diperbolehkan
untuk bertarung lagi di Amerika. Lagi-lagi, petinju Amerika saat itu
Ernie Terrel menolak untuk memanggil nama Ali karena memeluk agama
islam. Namun, Ali yang masih berusia 25 tahun menang angka mutlak atas
Terrel.
8
Maret 1971, Ali harus kalah angka dari Joe Frazier di New York dan
harus kehilangan gelar juara dunia miliknya. Namun tiga tahun
berikutnya, The Greatest kembali merebut gelar juara WBC dan WBA setelah
mengalahkan George Foreman di Kinsasha, Zaire pada ronde ke 8.
Pada
1 Oktober 1975, presiden Filipina saat itu Ferdinand Marcos memboyong
pertandingan Ali vs Fraizer jilid ke III di kota Manila. The Greatest
berhasil menang TKO pada ronde ke-14 dalam pertarungan yang menegangkan
tersebut.
Ali
menjadi petinju pertama yang meraih tiga gelar secara beruntun setelah
mengalahkan Leon Spinks pada 15 September 1978. Setahun berikutnya, Ali
sempat memutuskan untuk pensiun dari ring tinju dan gelarnya dinyatakan
kosong. Tapi, 2 Oktober 1980 Ali kembali bertarung melawan Larry Holmes.
Sayang Ali harus kalah TKO pada ronde 11.
Tidak
lama setelah pertarungan itu, Ali sempat dinyatakan terkena penyakit
Parkinson, namun promotor Don King merahasiakan hasil tes medis
tersebut. Setelah laga melawan Holmes, Ali melakukan cek medis ulang.
Hasilnya, The Greatest positif terkena penyakit Parkinson.
Pada
11 Desember 1981, Ali kembali naik ke atas ring melawan Trevor Berbick
di Bahama. Meski demikian, Ali berusaha untuk memberikan perlawanan
kepada Berbick, tapi kalah di ronde ke-10. Ini merupakan pertandingan
terakhir Ali sepanjang kariernya[wikipedia,msn,espn]
Mengenang Perjalanan Karier Petinju Muhammad Ali
4/
5
Oleh : Unknown
4 comments
selamat malam laurencius, KY kurang minat tinju, tapi wwf gusti KY minat juga heeee
@KY
Ups, ternyata KY suka juga dengan olahraga baku hantam
muhammad Ali juga petinju fav ane gan
@Haqiqi Softing
Sama Sob