with :
2 Comments
Memang ada juga orang yang sama sekali tidak merasakan efek samping Kemoterapi. Ada yang mengalami efek samping ringan. Tetapi ada juga yang sangat menderita karenanya.
Berat-ringannya efek samping kemoterapi itu tergantung pada banyak hal, antara lain jenis obat kemoterapi, kondisi tubuh, kondisi psikis, dan sebagainya.
Efek
samping Kemoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi itu sendiri sangat kuat, dan
tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang sel-sel
sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat.
Karena
itu efek samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang
sel-selnya membelah dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika
sedang dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan.
Efek samping yang bisa timbul Dari Kemoterapi adalah antara lain:
Efek samping yang bisa timbul Dari Kemoterapi adalah antara lain:
1. Lemas
Efek
samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak
langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung terus hingga
akhir pengobatan.
2. Mual dan Muntah
Ada
beberapa obat Kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu
ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini
dapat dicegah dengan obat anti mual yang diberikan sebelum,selama, atau
sesudah pengobatan Kemoterapi. Mual muntah dapat berlangsung singkat
ataupun lama.
3. Gangguan Pencernaan
Beberapa
jenis obat Kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare
disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa
terjadi.
Bila diare: kurangi makanan berserat, sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang.
Bila susah BAB: perbanyak makanan berserat, Olahraga ringan bila memungkinkan
4. Sariawan
Beberapa
obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau
infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi
5. Rambut Rontok
Kerontokan
rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu
setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat
kulit kepala. Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut
dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.
6. Otot dan Saraf
Beberapa
obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan
atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit
pada otot.
7. Efek Pada Darah
Beberapa
jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang
merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun.
Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit).
Penurunan
sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan
dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel
darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat
mengakibatkan:
A. Mudah Terkena Infeksi
Hal
ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun, karena leokosit
adalah sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada
beberapa obat yang bisa meningkatkan jumlah leokosit.
B. Perdarahan
Keping
darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan
jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak
merah di kulit.
C. Anemia
Anemia
adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb
(hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat
anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak
pucat.
8. Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna
Lebih sensitive terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.
9. Produksi Hormon
Menurunkan
nafsu seks dan kesuburan. Setiap obat memiliki efek samping yang
berbeda! Reaksi tiap orang pada tiap siklus juga berbeda! Tetapi tidak
perlu takut.
Bersamaan
dengan kemoterapi, biasanya dokter memberikan juga obat-obat untuk
menekan efek sampingnya seminimal mungkin. Lagi pula semua efek samping
itu bersifat sementara. Begitu kemoterapi dihentikan, kondisi akan pulih
seperti semula.
Beberapa
produk suplemen makanan mengklaim bisa mengurangi efek samping
kemoterapi sekaligus membangun kembali kondisi tubuh. Kita bisa
menggunakannya, tetapi konsultasikanlah dengan ahlinya, dan sudah tentu
dengan dokter kita juga.
Saat
ini, dengan semakin maraknya penggunaan obat-obatan herbal (yang
semakin diterima kalangan kedokteran), banyak klinik yang mengaku bisa
memberikan kemoterapi herbal yang bebas efek samping.
Kalau
bermaksud menggunakannya, pastikan yang menangani di klinik tersebut
adalah seorang dokter medis. Paling tidak Kita harus berkonsultasi
dengan dokter yang merawat kita, dan lakukan pemeriksaan laboratorium
secara teratur untuk memantau hasilnya.
sumber : Dharmais Cancer Hospital Website
Efek Samping Dari Kemoterapi Pada Pasien Kanker
4/
5
Oleh : Unknown
2 comments
pertamax dulu kang . .
minal aidzin wal faidzin
@cak oni
Sama-sama Teman Kami juga mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H.